Jokowi, yang bertemu dengan Putin di Moskow, juga menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, saat ia menyelesaikan putaran diplomasi antar-jemput antara Kyiv dan Moskow dan perjalanan pertama seorang pemimpin Asia ke zona perang.
Jokowi, ketua G20 saat ini, telah bertemu dengan Zelenskyy di Kyiv pada hari Rabu sebagai bagian dari misi perdamaian yang dideklarasikannya sendiri untuk mengakhiri permusuhan antara dua tetangga, yang termasuk di antara lumbung pangan dunia.
“Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelenskyy kepada Presiden Putin dan saya menyampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin,” kata pemimpin Indonesia dalam sebuah pernyataan setelah berbicara dengan Putin.
Jokowi, yang mengatakan perjalanannya juga bertujuan untuk menghindari krisis pangan, menyatakan apresiasinya atas kepastian Putin tentang pangan dan pupuk.
“Saya sangat mengapresiasi Presiden Putin yang sebelumnya mengatakan akan memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk baik dari Rusia maupun dari Ukraina. Ini kabar baik kalau begitu demi kemanusiaan,” kata Jokowi.
“Saya juga mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina untuk memasuki rantai pasokan dunia. Dan khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, khususnya melalui jalur laut, Presiden Putin sudah memberikan jaminannya.”
'Semangat multilateralisme'
Sementara itu, Putin dilaporkan mengatakan selama pertemuan dengan Jokowi bahwa Rusia tidak memiliki batasan pada ekspor pupuk dan makanan, menurut kantor berita negara Rusia TASS.
“Saya ingin segera mencatat bahwa kami tidak memiliki batasan untuk ekspor pupuk. Awal tahun lalu, kami awalnya berpikir untuk mendukung pertanian kami sendiri, tetapi volume produksi pupuk di Rusia saat ini sedemikian rupa sehingga kami tidak memiliki batasan untuk memasok produk-produk ini ke pasar internasional. Hal yang sama berkaitan dengan makanan,” kata Putin, menurut TASS.
"Masalah pangan yang sedang berlangsung di dunia, adalah karena sanksi Barat terhadap pelabuhan Rusia" ungkap Putin
Amerika Serikat dan negara-negara lain telah menjatuhkan sanksi hukuman kepada Rusia sebagai tanggapan atas invasi empat bulannya ke Ukraina.
Dalam laporan April, Global Crisis Response Group, yang dibentuk oleh sekretaris jenderal PBB, mengatakan Ukraina dan Rusia menyediakan 30 persen gandum dan jelai dunia, seperlima jagungnya, dan lebih dari setengah minyak bunga mataharinya. Rusia adalah pengekspor gas alam terbesar di dunia dan pengekspor minyak terbesar kedua.
Jokowi, pemimpin Presidensi kelompok ekonomi utama G20 tahun ini, berada dalam posisi sulit karena Rusia dan pendukungnya China adalah anggota kelompok tersebut, bersama dengan negara-negara besar Barat seperti Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Kanada, dan sekutu Pasifik mereka. seperti Jepang dan Australia.
Pada bulan Maret, Indonesia memilih resolusi Majelis Umum PBB yang mengutuk serangan militer Rusia di Ukraina. Terlepas dari pemungutan suara itu, para pemimpin pemerintah Indonesia tidak mengkritik Rusia secara langsung.
Amerika Serikat telah mendesak Indonesia untuk tidak mengundang negara anggota Rusia dari KTT G20, yang dijadwalkan pada November di Bali, tetapi Jakarta sejauh ini menolak.
Di Jerman, di mana Jokowi menghadiri KTT G7 negara-negara industri sebagai tamu, dia dilaporkan mengatakan bahwa Putin tidak akan menghadiri KTT G20 secara langsung.
Tetapi Kremlin mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia memiliki undangan dan akan memutuskan nanti apakah Putin akan hadir.
Pada bulan Maret, Presiden AS Joe Biden mengatakan Ukraina harus dapat berpartisipasi dalam KTT G20 jika Rusia tidak diusir.
Indonesia sejak itu mengundang Zelenskyy ke KTT sebagai tamu.
Di Moskow pada hari Kamis, Jokowi berusaha menghilangkan anggapan bahwa ia berkunjung dengan motif tersembunyi.
“Indonesia tidak ada kepentingan kecuali ingin melihat agar perang segera diakhiri, rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki, karena ini menyangkut nyawa ratusan juta orang bahkan milyaran orang. ," kata Jokowi
“Konstitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berupaya berkontribusi dalam terciptanya perdamaian dunia. Dalam konteks inilah saya melakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow.”
Dia mengatakan bahwa dia menekankan kepada Putin bahwa makanan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan dan gangguan pasokan mereka akan memukul negara-negara berkembang dengan keras.
“… seperti yang saya katakan di Kyiv, meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, tetapi penting untuk terus mengedepankan penyelesaian damai dan juga agar dialog dapat dipertahankan,” katanya.
“Saya mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama menghidupkan kembali semangat multilateralisme dan semangat kerjasama.” tutup Jokowi.
(Mikhail Klimentyev/Sputnik via Reuters)